Apakah Sobat LINE Bank tertarik berinvestasi? Jika ya, penting bagi kamu memahami jenis-jenis investasi supaya gak boncos. Terlebih kamu adalah investor pemula yang baru belajar berinvestasi. Kenali juga risiko dari jenis investasi yang akan kamu pilih.
Setiap investasi pada dasarnya memiliki tujuan untuk menghasilkan pendapatan dan meningkatkan nilai kekayaan dari waktu ke waktu. Namun, investasi sendiri memiliki arti berbeda bagi setiap orang.
Ada yang mengartikannya sebagai kegiatan menyimpan uang, tapi ada juga yang memaknainya sebagai sistem penanaman modal. Nah, untuk mengetahui apa itu investasi secara lebih tepat, yuk simak uraian di bawah ini.
Apa yang Dimaksud dengan Investasi?
Investasi merupakan kegiatan menanam modal atau dana dengan harapan mendapat keuntungan atau imbal hasil di masa depan. Dana tersebut biasanya dialokasikan pada benda tertentu, sebuah lembaga, badan, maupun perusahaan.
Dana tersebut kemudian akan dikembangkan untuk mendapat keuntungan. Keuntungan inilah yang nantinya dibagikan kepada para investor. Tujuan secara umum dari investasi yaitu meningkatkan aset kekayaan untuk digunakan di masa depan.
Sebut saja tujuan itu seperti biaya pernikahan, keinginan membuka usaha, membangun rumah, menyekolahkan anak, dan masih banyak lagi. Bahkan dana investasi dapat dijadikan sebagai dana darurat.
Jenis-jenis Investasi Berdasarkan Jangka Waktu
Berdasarkan jangka waktunya, jenis-jenis investasi terbagi menjadi dua macam, yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Namun, pengertian investasi sendiri lebih sering diartikan sebagai penanaman modal jangka panjang. Berikut masing-masing penjelasannya.
1. Investasi Jangka Pendek
Jenis investasi ini cenderung dilakukan dalam periode waktu yang relatif pendek, maksimal dalam kurun waktu tiga tahun. Dikarenakan waktunya cukup pendek, maka imbal hasil yang akan Sobat LINE Bank terima pun lebih kecil. Contoh dari investasi jangka pendek yaitu obligasi jangka pendek, pasar saham, dan sertifikat deposito.
2. Investasi Jangka Panjang
Untuk mendapatkan keuntungan investasi jangka panjang, dibutuhkan waktu lebih dari tiga tahun. Biasanya para investor akan menikmati hasil investasinya setelah lima tahun hingga tahun-tahun berikutnya.
Investasi ini memiliki imbal hasil yang tentu lebih besar dari investasi jangka pendek. Contoh investasi jangka panjang yaitu investasi emas, pembelian tanah, investasi saham, dan reksadana.
3. Investasi Jangka Menengah
Investasi jangka menengah umumnya mempunyai periode waktu diantara jangka pendek dan jagka panjang yakni di bawah lima tahun dan lebih dari tiga tahun. Jika dibandingkan dengan investasi jangka pendek yang menawarkan profit secara cepat, investasi jangka menengah akan membuat kamu lebih sabar dalam memperoleh keuntungan. Contoh investasi jangka menengah seperti sukuk ritel dan obligasi ritel Indonesia.
Jenis-jenis Instrumen Investasi
Setelah mengetahui jenis-jenis investasi berdasarkan waktu, selanjutnya Sobat LINE Bank perlu memahami jenis-jenis instrumen investasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Apa saja itu? Yuk simak uraiannya di bawah ini.
1. Jenis Investasi Saham
Saham adalah salah satu jenis instrumen investasi yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Saham juga merupakan tanda penyertaan penanaman modal dari sebuah perusahaan. Investor yang membeli saham atau menanamkan modal memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Jenis Investasi Obligasi
Surat utang yang tercatat di bursa efek disebut sebagai obligasi. Obligasi biasanya diterbitkan oleh korporasi maupun negara. Jika kamu menginginkan instrumen saham investasi yang dapat meningkatkan kondisi finansial, maka obligasi dapat menjadi alternatif pilihan.
Baca Juga: Trik LINE Bank, Biar Nabung dan Investasi Jalan Terus!
3. Jenis Investasi Reksa dana
Reksa dana dapat dikatakan sebagai wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, untuk selanjutnya diinvestasikan dalam bentuk portfolio efek lalu dikelola oleh manajer investasi. Jenis investasi ini cukup populer di Indonesia dan cocok untuk kamu yang berstatus sebagai investor pemula. Terdapat beberapa jenis investasi ini, seperti reksadana pasar uang, reksa dana saham, reksa dana obligasi, dan sebagainya.
4. Jenis Investasi Emas
Jika kamu menginginkan investasi fisik dalam bentuk logam mulia yang ril, kamu bisa melakukan investasi emas. Investasi emas cukup digandrungi karena memiliki profil risiko yang rendah, tapi memiliki nilai yang stabil. Bahkan selalu naik setiap tahunnya.
5. Jenis Investasi Deposito
Deposito hampir sama seperti tabungan biasa, yaitu menyimpan uang di bank dalam jangka waktu tertentu. Bedanya, tabungan deposito berjangka akan mendapat bunga yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Penarikan dana hanya bisa kamu lakukan saat jatuh tempo, sehingga dana tidak dapat dicairkan sewaktu-waktu.
6. Jenis Investasi Properti
Investasi fisik selain emas yaitu ada properti. Investasi properti sangat menguntungkan karena mengalami kenaikan nilai setiap tahunnya. Cara paling sederhana melakukan investasi jenis ini yaitu dengan membeli tanah kemudian membangun dan menyewakan properti di atasnya. Properti tersebut dapat kamu sewakan untuk mendapatkan pasif income.
7. Jenis Investasi Peer to Peer Lending
Peer to Peer (P2P) Fintech Lending merupakan salah satu instrumen investasi yang dimana investor menanamkan modalnya pada UMKM Indonesia untuk bisa mengembangkan usahanya. Investor memperoleh keuntungan dari bagi hasil atas pendapatan UMKM tersebut. Meski return diterima setiap bulannya secara rutin, tetapi memiliki risiko cukup tinggi. Hal itu disebabkan UMKM sewaktu-waktu dapat mengalami kerugian.
8. Jenis Investasi Surat utang negara (SUN)
Surat utang negara atau SUN merupakan salah satu investasi jangka pendek yang berbentuk surat pernyataan utang yang diterbitkan oleh negara untuk para investor. Investasi ini dapat dikatakan cukup aman serta menguntungkan. Hal itu dikarenakan dana yang ditanamkan akan dikelola langsung oleh pemerintah.
Tujuan Investasi
Secara sederhana, investasi bertujuan untuk memberikan keuntungan secara finansial guna memenuhi kebutuhan seseorang di masa yang akan datang. Namun disamping itu, terdapat beberapa tujuan lain dari dilakukannya investasi, antara lain:
- Menambah harta dan aset kekayaan seseorang.
- Mempersiapkan kondisi keuangan yang lebih stabil di masa yang akan datang, serta mempersiapkan dana pensiun.
- Membangun serta membentuk kebiasaan gaya hidup hemat.
- Mempunyai dana darurat.
- Mencapai tujuan finansial di waktu yang akan datang.
- Menjaga aset-aset yang dimiliki dari ancaman inflasi, dan juga mempertahankan nilai mata uang jika terjadi inflasi.
Cara Menghindari Investasi Bodong
Keberadaan investasi bodong cukup merugikan, terlebih mereka mengincar investor pemula yang sedang belajar berinvestasi. Sobat LINE Bank, agar kamu terhindar dari investasi bodong, ada baiknya kamu mengetahui ciri-cirinya yang akan diuraikan di bawah ini.
1. Cek Perizinan
Kamu bisa dengan mencari tahu, apakah orang atau lembaga tersebut sudah berizin atau belum. Caranya dengan mengecek secara rutin website Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Investasi yang aman dan dapat dipercaya pasti sudah memiliki izin terdaftar di website OJK.
Apabila Sobat LINE Bank mendapat tawaran investasi berjangka atau komoditi, pastikan lembaga tersebut sudah terdaftar di BAPPEBTI. Jika nama perusahaan tidak ditemukan di website OJK maupun BAPPEBTI, dapat dipastikan lembaga tersebut ilegal,
2. Hindari Penawaran Keuntungan yang Tidak Masuk Akal
Berhati-hatilah jika kamu mendapat tawaran keuntungan investasi yang tidak masuk akal perhitungannya. Misalnya, orang atau lembaga tersebut menawarkan investasi dengan jumlah keuntungan yang sangat besar. Padahal kamu hanya menanamkan modal dengan nilai yang tidak terlalu besar.
Keuntungan besar memang menggiurkan, terlebih tujuan dari investasi salah satunya untuk menambah pendapatan. Namun, kamu tetap perlu kritis bertanya tentang alur investasi yang ditawarkan tersebut, demi mencegah kerugian yang lebih besar lagi.
Baca Juga: Gaji 5 Juta, Kata Siapa Tidak Bisa Investasi? Ini Tipsnya!
3. Tanyakan Bagaimana Perusahaan Menjalankan Investasi
Upayakan tidak terburu-buru mengiyakan tawaran investasi dari seseorang atau lembaga. Sebaiknya kamu tanyakan dulu bagaimana lembaga atau perusahaan tersebut menjalankan proses investasinya.
Di sini kamu bisa menilai jawabannya. Apabila terlihat tidak transparan dan ada yang ditutupi, ada baiknya kamu tidak segera melakukan investasi. Lakukan riset lebih jauh sebelum kamu benar-benar akan menanam modal di sebuah perusahaan.
Demikian informasi mengenai jenis-jenis investasi yang perlu Sobat LINE Bank ketahui agar keuntungan yang didapatkan semakin jelas. Semakin jelas keuntungan, aset kamu pun akan semakin jelas peningkatannya.
Untuk mendukung proses transaksi kamu saat melakukan investasi, LINE Bankhadir dengan fitur bebas biaya bulanan. Nikmati transfer dan tarik tunai tanpa biaya. Dapatkan juga notifikasi praktis via LINE Messenger. Tunggu apalagi? Yuk buka rekening tabungan dengan mengunduh aplikasi LINE Bank sekarang juga!