Apa itu Sistem 4 Hari Kerja 3 Hari Libur – Sobat LINE Bank, Tahukah kamu? Bahwa sejak Juni lalu menurut Merdeka.com lebih dari 70 perusahaan di Inggris beserta 3.300 pekerjanya mengikuti uji coba 4 hari kerja dan 3 hari libur selama 6 bulan yang diselenggarakan oleh organisasi 4 Day Week. Meski hanya bekerja selama 4 hari (80 persen hari kerja), namun pekerja tetap diupah sama (100 persen upah). Organisasi 4 Day Week sendiri mengungkapkan para pekerja telah diuntungkan dari biaya perjalanan dan tempat penitipan anak yang lebih rendah saat dilakukannya 4 hari kerja.
Berdasarkan berbagai uji coba yang dilakukan, sistem empat hari kerja dinilai positif memberikan manfaat kepada karyawan dan perusahaan. Siapa yang tidak tertarik kerja 4 hari seminggu tapi dengan kompensasi full? Nah, bisakah sistem tersebut diterapkan menjadi sistem kerja di Indonesia?
Berikut kita telaah lebih jauh mengenai apa itu sistem kerja 4 Hari Kerja dan 3 Hari Libur. Yuk simak!
Baca juga : Keuntungan Work Life Balance Untuk Milenials
Keuntungan Sistem Empat Hari Kerja
1.Meningkatkan Produktivitas Kerja
Sistem empat hari kerja dapat meningkatan produktivitas kerja karyawan karena mereka jadi dapat memiliki keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi mereka. Dengan waktu libur yang cukup, mereka menjadi lebih fresh dalam bekerja sehingga produktivitas pun meningkat.
2. Karyawan menjadi Lebih Bahagia
Seharusnya pengurangan jam kerja ternyata membantu karyawan mendapatkan kehidupan pribadi dan pekerjaan yang lebih seimbang dan karyawan merasa lebih bahagia dan stresnya berkurang. Hal ini dikarenakan hari libur yang lebih banyak dan karyawan diharapkan bisa istirahat lebih banyak.
3. Efesiensi Pengeluaran Perusahaan
Selain berdampak positif bagi kesehatan mental dan produktivitas karyawan, sistem empat hari kerja juga berpengaruh positif terhadap perusahaan, yaitu menjadi lebih hemat.
Ini dapat menurunkan konsumsi listrik perusahaan atau karyawan mencetak kertas jadi lebih sedikit dari biasanya. Tambahannya, untuk perusahaan yang menerapkan sistem upah per jam atau per hari bisa menghemat pembayaran upah juga. Bisa juga menghemat upah OB di kantor.
Resiko Sistem Empat Hari Kerja
1. Ketidakpuasan Pelanggan
Dampak pemangkasan hari kerja tidak hanya dirasakan oleh perusahaan dan karyawan di dalamnya saja, namun juga dirasakan oleh pelanggan. Apabila sistem empat hari kerja diterapkan, maka otomatis waktu pelayanan pelanggan juga ikut berkurang.
Hal ini berisiko menimbulkan banyak keluhan dan mengurangi kepuasaan pelanggan karena kantor tutup pada hari Jumat. Pelayanan tidak mungkin hanya 4 hari saja. Diperlukan sebuah teknologi seperti penjawab pesan otomatis atau web yang memungkinkan pelanggan mendapatkan pelayanan tanpa mengandalkan karyawan di kantor.
2.Peningkatan Beban Kerja
Terkadang pekerjaan tidak selalu bisa diselesaikan dengan cepat. Alih-alih mengeliminasi waktu kerja, malah bisa lembur terus-terusan selama 4 hari karena target yang belum tercapai. Jika seperti itu, kehidupan pribadi karyawan selama hari kerja juga ikutt terganggu, bukan?
Baca juga : Alasan Utama Gen Z dan Milenial Stres!
3. Tumpang Tindih dalam Shift Kerja
Untuk perusahaan yang menerapkan sistem shift, sistem kerja empat hari akan berdampak pada tumpang tindihnya pengaturan shift kerja karyawan. Sebab, durasi jam kerja karyawan dalam sehari memanjang sedangkan perusahaan yang beroperasi 24 jam biasanya menerapkan sistem 3 shift.
Tidak mungkin membuat karyawan bekerja 10 jam per hari dan tidak mungkin juga menerapkan 3 shift karena akan ada penumpukan pada jam-jam transisi. Sehingga, metode 4 hari kerja nampaknya belum cocok diterapkan pada semua bidang pekerjaan.
Nah itu dia penjelasan mengenai apa itu sistem kerja 4 Hari Kerja dan 3 Hari Libur. Kalau kamu setuju gak sistem ini diterapkan di Indonesia? Tulis ya pendapatmu di kolom komentar!
Eiya Sobat LINE Bank, Katanya kalau menerapkan sistem 4 hari kerja bikin karyawan hepi? Selain itu kamu juga bisa hepi hepi dengan Promo buka tabungan dari LINEBank lho!