Mungkin sebagian dari kamu pernah ngerasain punya income yang cuman numpang lewat setiap bulannya dan bahkan belum cukup untuk ditabung. Belum lagi tuntutan sosial dimana lingkungan pertemanan sudah mulai beli dan cicil KPR.
Hal ini mungkin terjadi karena literasi keuangan ataupun edukasi finansial sangat rendah. Saat sekolah dahulu baik SD sampai kuliah kita hanya diajarkan bagaimana caranya mendapatkan pekerjaan atau mendapatkan gaji yang besar. Namun saat kita sudah memiliki income tersebut, kita tidak tahu bagaimana cara mengelola keuangan tersebut.
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan pendidikan Masyarakat pengenalan terhadap literasi keuangan di Indonesia masih sangat rendah. Baik di lingkup sekolah maupun keluarga pengetahuan tentang keuangan masih belum dilakukan dengan benar. Hal ini karena dalam budaya kita membicarakan tentang keuangan di hadapan anak merupakan hal yang tabu. Sebagian orangtua juga tidak tahu kapan dan bagaimana membicarakan hal ini kepada anak-anaknya. Akibatnya bagi kita kaum milenial dan gen Z masih banyak yang tidak tahu untuk mengelola keuangan.
Pengenalan dan edukasi finansial sejak dini
Hal ini pastinya pernah dirasakan kita semua bukan? Pembelajaran tentang edukasi finansial yang minim dilakukan membuat kita semua kurang akan pengetahuan finansial. Padahal memiliki kemampuan atau pengetahuan tentang finansial akan sangat menguntungkan kita. Mindset yang ditanamkan sejak kecil di diri kita hanyalah bekerja untuk uang bukan uang yang bekerja untuk kita..
Baca juga: finansial hacks ini
Jika edukasi finansial sudah diajarkan untuk kita dan bukan suatu hal yang tabu lagi. Masa pandemi ataupun fase quarter life crisis bukan lagi menjadi hal yang sangat mengejutkan bagi kita. Setidaknya dengan edukasi finansial yang kita dapatkan sejak kecil, membuat kita mengerti. Hingga akhirnya, kita dapat menyiapkan beberapa dana darurat yang dapat menyelamatkan kita dari kondisi pandemi ini.
Edukasi finansial yang kita dapatkan dan pelajari dapat memberikan banyak informasi sekaligus manfaat dari produk jasa layanan keuangan yang beredar. Mulai dari belajar menabung dan menginvestasikan uang kita dengan berbagai macam profil risiko yang dapat kita sesuaikan dengan diri kita.
Produk keuangan dan profil risiko
Salah satunya yaitu Low Risk – Low Return, dimana profil risiko ini lebih diperuntukkan bagi kalian yang baru memasuki dunia finansial. Kamu bisa memulainya dari hal yang paling awal yaitu mulai menabung, menyiapkan dana darurat, reksadana, deposito, dan mencatat pos-pos pengeluaran. Khususnya bagi kalian yang tidak punya waktu, pengetahuan yang dalam, dan uang yang banyak kalian bisa mencoba reksadana.
Sedangkan untuk trading maupun saham yang sifatnya lebih High Risk – High Return. Dalam hal ini, akan lebih tentang produk, laporan keuangan, berita, dan apapun yang berhubungan dengan pasar tersebut. Dimana dengan mengetahui edukasi finansial sejak dini, kita juga dapat mencapai financial freedom di umur kita yang masih produktif.
Baca juga: menabung efektif di tengah pandemi
Nah menurut Sobat LINE Bank, apalagi nih yang seharusnya kalian ketahui sebelum kalian berumur 20? Jangan khawatir, karena LINE Bank juga menyediakan layanan jasa keuangan bank digital dimana kalian bisa menabung di tabungan maupun deposito. Tentunya untuk penggunaan LINE Bank juga sangat mudah karena kalian bisa langsung download aplikasi LINE Bank di Playstore maupun Appstore.