Hi Sobat LINE Bank!
ROE adalah salah satu indikator keuangan yang mungkin belum banyak Sobat LINE Bank ketahui, tapi sebenarnya, hal ini sangat penting untuk memahami seberapa baik sebuah perusahaan mengelola modalnya. Angka ROE memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan dapat memberikan imbal hasil yang baik kepada para pemegang sahamnya, dan hal ini menjadi tolok ukur kunci dalam menilai kinerja perusahaan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi semua yang perlu kamu ketahui tentang ROE, termasuk bagaimana cara menghitungnya, apa faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan mengapa ROE menjadi poin penting dalam analisis keuangan. Jadi, yuk langsung saja cek informasi tentang ROE selengkapnya di sini.
Apa Itu ROE?
ROE adalah singkatan dari Return On Equity. Gampangnya, ROE ini adalah cara mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan dalam memanfaatkan modal pemegang sahamnya. Jadi, kalau ROE-nya tinggi, itu berarti perusahaan tersebut bagus dalam memperoleh keuntungan dari modal yang dimiliki. Keren, kan?
Return On Equity (ROE) dihitung dengan cara membagi laba bersih perusahaan dengan modal atau ekuitas pemegang saham. Nah, ekuitas ini tuh duit yang investornya masukin ke perusahaan. Jadi, semakin besar ROE-nya, semakin bagus deh. ROE juga bisa dijadikan indikator seberapa efisien manajemen perusahaan dalam menghasilkan laba. Kalau manajemennya pintar, ROE-nya biasanya juga bagus.
Baca Juga: Yuk Kenali Macam-macam Investasi yang Menguntungkan
Apa Saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi ROE?
Nah, sekarang kita bakal bahas lebih dalam tentang faktor-faktor yang bisa memengaruhi ROE, Sobat LINE Bank. ROE konsepnya sama seperti permainan puzzle, banyak elemen yang saling berhubungan. Mari, kita kupas satu per satu:
1. Keuntungan Bersih (Net Profit)
Faktor yang pertama ini, Keuntungan Bersih yang bener-bener jadi kunci dalam perhitungan ROE. Semakin besar keuntungan bersih, semakin besar juga potensi ROE-nya. Nah, gimana caranya mengoptimalkan keuntungan bersih? Bisa dengan merampingkan biaya operasional, meningkatkan pendapatan, atau mengelola investasi dengan baik.
2. Ekuitas (Equity)
Ekuitas atau modal pemegang saham adalah faktor berikutnya yang gak kalah penting. Sama seperti net profit, semakin besar ekuitas, potensi ROE-nya juga ikut besar. Gimana perusahaan bisa nambahin ekuitasnya? Salah satunya adalah dengan menerbitkan saham baru atau mendapatkan investasi tambahan. Semua ini bisa bikin ROE naik.
3. Hutang (Debt)
Faktor ketiga adalah hutang. Meskipun hutang bisa menjadi sumber pendanaan, terlalu banyak hutang bisa bikin ROE turun. Mengapa? Karena perusahaan harus membayar bunga dan pokok hutangnya, yang bisa mengurangi keuntungan bersih yang bisa digunakan untuk ROE. Jadi, perusahaan harus mempertimbangkan dengan bijak berapa banyak hutang yang sebaiknya dimiliki.
4. Dividen yang Dibagikan
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham. Saat perusahaan membagikan dividen, laba yang bisa digunakan untuk ROE akan berkurang. Ini bisa berdampak pada ROE yang lebih rendah. Namun, bagi investor, dividen yang dibagikan juga penting, jadi perusahaan harus seimbang dalam menentukan berapa banyak dividen yang akan dibayarkan.
5. Penggunaan Leverage
Terakhir, kita punya penggunaan leverage yang merupakan strategi keuangan yang bisa memengaruhi ROE. Saat perusahaan menggunakan leverage dengan bijak, mereka bisa meningkatkan potensi ROE. Tapi ingat, leverage juga punya risiko besar. Terlalu banyak leverage bisa menyebabkan kerugian yang besar jika tidak dikelola dengan baik.
Baca Juga: 4 Jenis-Jenis Deposito Agar Dompet Aman
Apa Saja Manfaat Mengetahui ROE?
ROE tuh seperti alat ukur keren buat kamu yang lagi nyari saham buat jadi bantual modal murah-murah. Dengan ROE, Sobat LINE Bank bisa pilih saham dari perusahaan yang diharapkan dan bisa bikin cuan gede tanpa harus keluarin banyak modal. Buat yang udah pegang saham lama, ROE juga bisa jadi bahan pertimbangan, nih. Kamu bisa cek apakah saham yang kamu punya masih oke atau lebih baik dijual.
Plus, memiliki ROE juga bisa jadi panduan bagus buat perkiraan pertumbuhan harga saham dan dividen dari satu perusahaan. Jadi, gak ada salahnya buat cek ROE sebelum nentuin langkah buat masa depan saham kamu, Sobat LINE Bank!
Bagaimana Cara Menentukan ROE?
Berdasarkan hitungan, seharusnya tingkat ROE yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan yang bagus dalam “mengonversi” modal menjadi keuntungan. Tapi, sebenernya, definisi itu nggak selalu bener Sobat LINE Bank! Pasalnya, buat nentuin seberapa bagus atau buruknya tingkat ROE, investor harus membandingin ROE suatu perusahaan sama perusahaan lain yang ada di sektor yang sama.
Contohnya, ada perusahaan di sektor FMCG yang mempunyai ROE tinggi, sebut saja 35%. Tapi, perusahaan lain di sektor yang sama rata-rata punya ROE sekitar 40%.
Dengan begitu, walau ROE-nya tinggi, jika dibandingkan sama pesaing di sektor yang sama, bisa saja hasilnya kalah. Maka dari itu, buat mengecek seberapa oke tingkat ROE suatu perusahaan, penting banget pastiin kalau nilainya lebih tinggi dari rata-rata sektor tersebut.
Namun perlu diingat, jangan sampai kamu bandingkan tingkat ROE suatu perusahaan sama perusahaan di sektor yang berbeda ya. Soalnya, tingkat keuntungan antar sektor bisa sangat bervariasi.
Bagaimana Rumus dan Cara Menghitung ROE?
Sobat LINE Bank, kita udah tahu bahwa ROE (Return On Equity) itu penting, tapi gimana sih cara menghitungnya? Tenang, LINE Bank bakal jelasin dengan gampang dan lengkap di bawah ini:
Sebenarnya, ROE dihitung dengan rumus sederhana yaitu:
ROE = Keuntungan bersih / Ekuitas x 100%
Sebelum kita masuk ke cara menghitungnya, mari kita pahami komponennya lebih dalam:
- Keuntungan Bersih: Ini adalah laba yang tersisa setelah mengurangkan semua biaya operasional, beban pajak, dan lainnya. Dalam rumus ROE, ini menjadi pembilang, jadi semakin besar keuntungan bersih, semakin tinggi ROE-nya.
- Ekuitas: Ekuitas adalah total modal pemegang saham atau dana yang diinvestasikan oleh pemilik dan investor dalam perusahaan. Hal ini menjadi penyebut dalam rumus ROE, jadi semakin besar ekuitas, semakin rendah ROE jika keuntungan bersih konstan. Namun, jika keuntungan bersih meningkat, ekuitas yang besar akan meningkatkan ROE.
Langkah-langkahnya juga cukup simpel. Pertama, Sobat LINE Bank harus menghitung keuntungan bersih perusahaan. Ini adalah total pendapatan dikurangi semua biaya termasuk beban operasional, bunga, dan pajak. Ini adalah angka yang bisa kamu temukan dalam laporan keuangan tahunan perusahaan.
Kemudian, setelah Sobat LINE Bank punya angka keuntungan bersih dan ekuitas, masukkan seluruhnya ke dalam rumus ROE:
Misalnya, perusahaan ABC memiliki keuntungan bersih sebesar 1 miliar rupiah dan ekuitas sebesar 5 miliar rupiah. Maka,
ROE = Keuntungan bersih / Ekuitas x 100%
ROE = Rp100.000.000 / Rp500.000.000 x 100% = 20%
Dari perhitungan tersebut, ROE perusahaan ABC adalah 20%.
Jadi, Sobat LINE Bank, dengan memahami rumus dan cara menghitung ROE, Sobat LINE Bank bisa mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari modal yang dimiliki. ROE yang tinggi biasanya menunjukkan performa perusahaan yang baik. Jadi, jangan lupa ya untuk perhatikan ROE saat kamu ingin menilai investasi atau perusahaan.
Setelah memahami pentingnya ROE dalam menganalisis kinerja perusahaan, kamu mungkin bertanya-tanya bagaimana mengelola keuntungan dari investasi dan modal kamu dengan lebih bijak. Salah satu pilihan yang perlu kamu pertimbangkan adalah tabungan deposito dari LINE Bank.
Baca Juga: Fixed Income: Pengertian, Keuntungan, dan Risikonya
Tabungan deposito ini bisa menjadi cara yang aman dan efisien untuk meningkatkan modal kamu. Di LINE Bank, kamu bisa nabung dengan nilai deposito yang rendah yaitu mulai dari Rp1.000.000, tapi tetep dapet bunga maksimal. Aksesnya pun 24 jam dalam seminggu loh!
Yuk, jangan ragu untuk menjelajahi lebih lanjut tentang tabungan deposito dari LINE Bank dan capai tujuan keuangan kamu yang lebih untung mulai dari sekarang.