Banyak pasangan yang kaget ketika baru memasuki pernikahan. Karena banyak yang berubah dari pasangannya. Contohnya semula kamu hidup sendiri dengan mengurus dan menikmati semua sendiri. Tapi, begitu memilih hidup bersama pasangan, otomatis keadaan berubah drastis. Ada tanggung jawab baru yang harus kamu emban.
Hidup bersama dalam ikatan pernikahan bukan cuma menuntut kesiapan untuk beradaptasi dengan kebiasaan dan karakter pasangan. Ketika memutuskan menikah, kamu juga harus siap membagi hidup sepenuhnya, mulai dari berbagi ruang hidup sampai berbagi masalah keuangan.
Memang beberapa orang menganggap tabu membicarakan perihal uang. Apalagi ketika belum terikat secara resmi dalam pernikahan. Bahkan beberapa segan karena khawatir dianggap materialistis oleh pasangannya.
Suka tidak suka, uang penting dalam pernikahan. Masalah finansial bisa menjadi sumber masalah dalam pernikahan, lho. Di Indonesia, permasalahan keuangan ini menjadi salah satu penyebab utama perceraian. Mengutip Hukum Online, faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab paling dominan terjadinya kasus perceraian di Indonesia dari tahun ke tahun. Apalagi jika membahas soal utang, wajar ngga sih?
Bicarakan Apapun Sebelum Terikat Resmi
Pernikahan akan menyatukan dua manusia yang memiliki latar belakang berbeda dan mimpi yang mungkin juga berbeda-beda. Salah satu perbedaan mungkin akan dihadapi ketika berada di dalam ikatan pernikahan adalah cara pandang masing-masing tentang uang dan cara pengelolaan finansial.
Jika kamu serius hendak menikah, mulailah memberanikan diri membahas isu finansial. Mulailah dengan niat baik karena bagaimanapun komunikasi yang terbuka dan lancar antar pasangan tentang keuangan akan membantu pernikahan kelak menjadi harmonis dan lebih kuat.
Nah, tidak perlu bingung bagaimana memulai pembicaraan dengan tema sesensitif uang bersama pasangan sebelum menikah. Begitupun soal hutang, ada beberapa topik krusial soal finansial yang perlu kamu bahas bersama calon pasangan sebelum menikah, diantaranya:
1. Pendapatan
Hal yang perlu dibicarakan secara terbuka bersama calon pasangan adalah tentang profil pendapatan. Ini bukan indikasi bersikap materialistis alias “matre”, lho, ya. Dengan mengetahui sumber pemasukan masing-masing, berapa jumlah dan kapan biasanya menerima pendapatan tersebut, kamu dan calon pasangan bisa mengetahui gambaran tantangan keuangan di depan.
Dengan saling terbuka tentang profil pendapatan masing-masing, kamu dan pasangan akan lebih mudah menyusun rencana keuangan bersama sebagai satu keluarga. Ungkap pula apa saja aset yang kamu berdua miliki.
2. Gaya pengeluaran
Memiliki pendapatan yang besar belum tentu menandakan seseorang itu sejahtera. Banyak kasus terjadi di mana gaji seseorang sebenarnya memadai, tapi karena kebiasaan keuangannya cenderung konsumtif, dia tidak mampu menabung sama sekali. Sehingga, uang gajinya tak bersisa.
Maka itu, hal kedua yang perlu kamu bicarakan bersama calon pasangan adalah tentang gaya pengeluaran atau konsumsi. Apakah kamu atau calon pasangan termasuk boros? Apakah termasuk kalangan yang rela belanja habis-habisan untuk menuruti hobi dan lain sebagainya.
Maka itu, jangan berhenti membicarakan tentang profil pendapatan, kamu dan calon pasangan juga perlu mengungkapkan secara terbuka bagaimana selama ini gaya pengeluaran masing-masing. Memahami gaya pengeluaran masing-masing akan membantu kamu dan pasangan mengidentifikasi bagaimana kelak pengelolaan keuangan bersama yang nyaman bagi kalian berdua.
Bicarakan juga jumlah tanggungan. Apakah kamu atau calon pasangan masih menanggung sekolah adik? Atau, menanggung kehidupan orangtua yang sudah pensiun? Semua fakta finansial itu perlu diungkap supaya tidak berisiko menjadi masalah di kemudian hari.
3. Beban utang
Ini juga sangat penting untuk dibahas bersama calon pasangan sebelum menikah. Terutama bagi kamu yang hendak menikah tanpa berbekal perjanjian pranikah atau pre-nuptial agreement. Ajaklah calon pasangan kamu untuk saling terbuka tentang utang yang kini ditanggung.
Apakah masing-masing memiliki beban utang? Utang apa saja dan berapa cicilan tiap bulan? Serta, sampai berapa lama periode cicilannya. Dengan mengetahui beban utang masing-masing yang dimiliki, kamu dan pasangan akan lebih memahami profil keuangan masing-masing.
Pemahaman tentang utang yang tengah ditanggung juga membantu kamu kelak supaya tidak kelimpungan ketika sudah terikat pernikahan. Maklum, apabila kamu tidak memiliki perjanjian pranikah, maka menurut hukum yang berlaku di Indonesia, harta dan utang suami istri menyatu seiring status pernikahan.
4. Pembagian tanggung jawab
Nah, setelah mengetahui profil keuangan masing-masing, saatnya beranjak lebih jauh ke pembagian tanggung jawab. Cobalah bicara dengan calon pasangan akan seperti apa kelak pengelolaan keuangan saat menikah. Apakah tetap jalan sendiri-sendiri atau membuat akun rekening bersama (joint account)?
Membuka joint account akan memudahkan kamu untuk membagi tanggung jawab keuangan. Sebagai gambaran, kamu dan calon pasangan tiap bulan menempatkan sekian dana yang disepakati untuk biaya operasional rumah tangga. Ini bisa ditempuh terutama oleh suami istri yang sama-sama bekerja.
Rekening tersebut menjadi rekening operasional untuk membayar segala macam tagihan rutin rumah tangga. Mulai listrik, internet hingga belanja bulanan.
5. Tujuan keuangan bersama
Hidup dalam pernikahan berarti Anda tidak lagi berjalan sendiri-sendiri. Sebelum menikah, tidak ada salahnya kamu dan calon pasangan mengungkapkan rencana keuangan ke depan.
Misalnya, kamu berdua belum memiliki rumah sendiri untuk ditempati pasca pernikahan kelak. Jadi, rencana pertama adalah mengontrak rumah lebih dulu sembari mengumpulkan uang muka pembelian rumah. Karena prioritas pertama adalah rumah, maka keinginan memiliki mobil pribadi perlu ditunda terlebih dulu.
Memiliki mimpi atau tujuan keuangan bersama bisa membuat kamu dan calon pasangan mengetahui apa saja yang perlu diprioritaskan dan bagaimana strategi pengelolaan keuangan yang paling cocok. Supaya tujuan kamu makin cepat tercapai, yuk gunakan fitur Multi Rekening LINE Bank. Multi rekening yaitu kamu dapat memiliki 8 rekening dalam 1 akun saja loh! Kamu bisa mulai pisahin rekening sesuai kebutuhan kamu!
Jadi jawabannya, membahas keuangan dengan pasangan itu hal yang wajar ya, mahalahan disarankan untuk kamu pasangan yang ingin menikah. Supaya tidak terjadi masalah finansial di kemudian hari.
Dengan LINE Bank, #Upgradelyf jadi makin tenang dan cash flow tetap aman. Untukmu yang belum memiliki rekening LINE Bank, yuk buka rekening sekarang buat dapetin keuntungannya.
Caranya gampang kok, download aplikasi LINE Bank di Appstore maupun Playstore dengan klik disini!
Baca juga : Tips Nabung Bareng Pasangan Tanpa Bikin Berantem Buat Nikah