Bagi Sobat LINE Bank yang punya bisnis dan pernah berinvestasi, istilah diversifikasi sepertinya sudah tidak asing lagi. Apa itu diversifikasi? Sebuah strategi yang digunakan untuk menekan risiko kerugian saat berbisnis dan berinvestasi.
Menerapkan strategi diversifikasi dapat meningkatkan peluang keuntungan dan meminimalkan risiko bagi pebisnis. Sementara itu, bagi kamu yang berinvestasi bisa mengamankan portofolio ketika ada salah satu instrumen investasi yang performanya menurun.
Untuk memahami lebih dalam mengenai diversifikasi dalam berbisnis dan berinvestasi, mari simak uraian lengkap di bawah ini.
Apa Itu Diversifikasi?
Dalam berbisnis, diversifikasi merupakan aktivitas memvariasikan produk, usaha, jenis aset, investasi, dan berbagai hal lainnya. Tujuan utamanya untuk menekan risiko yang mungkin terjadi. Apabila perusahaan hanya memiliki satu produk saja, maka memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kegagalan.
Tidak hanya untuk menekan risiko, mendiversifikasikan bisnis dapat meningkatkan potensi keuntungan. Dalam kata lain, perusahaan menjadi lebih stabil dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Mengapa? Saat salah satu produk tidak laku di pasaran, perusahaan masih memiliki produk lain yang diminati pelanggan.
Sementara itu, dalam berinvestasi, diversifikasi berarti strategi menempatkan aset pada portofolio. Diversifikasi investasi bertujuan untuk meminimalisir risiko dengan cara menyimpan aset pada beragam jenis dan instrumen investasi.
Saat melakukan diversifikasi dalam investasi, artinya Sobat LINE Bank membeli jenis aset yang berbeda guna menurunkan risiko terjadinya kegagalan pada salah satu portofolio. Aktivitas ini umumnya dilakukan saat kamu melakukan investasi saham yang risikonya tinggi. Jadi, saaat salah satu produk saham menurun, produk lainnya masih bisa mengangkat nilai portofolio.
Apa Saja Jenis-jenis dari Diversifikasi?
Diversifikasi terbagi ke dalam dua jenis, yaitu vertikal dan horizontal. Kedua jenis diversifikasi ini mengacu pada target pasar yang hendak disasar. Apa itu diversifikasi vertikal dan horizontal? Mari simak penjelasannya di bawah ini.
1. Diversifikasi Vertikal
Diversifikasi ini merupakan strategi untuk membuat produk dengan tingkat manfaat dan fungsi yang berbeda-beda. Cara ini dianggap mampu melengkapi atau menggantikan satu produk dengan produk lainnya.
2. Diversifikasi Horizontal
Strategi pada diversifikasi horizontal dilakukan untuk menciptakan beragam bentuk produk yang mempunyai persamaan jenis. Perbedaannya hanya terletak pada merek, ukuran, atau target pasar. Jenis diversifikasi ini bisa dibilang yang paling sering digunakan oleh perusahaan di Indonesia.
Baca Juga: Ketahui 5 Cara Memilih Investasi yang Menguntungkan
Apa Saja Strategi dari Diversifikasi?
Strategi diversifikasi merupakan cara perusahaan dalam membagi sebuah produk. Baik itu produk yang saling berkaitan atau tidak sama sekali. Tujuannya supaya perusahaan bisa mendapatkan keuntungan optimal. Terdapat dua strategi diversifikasi yang sering digunakan yang akan diuraikan di bawah ini.
1. Strategi Konsentris
Strategi ini digunakan ketika kamu ingin menambah varian produk baru dan mempunyai keterkaitan dengan produk sebelumnya. Keterkaitan itu bisa berupa teknologi, jaringan marketing, maupun fasilitas.
2. Strategi Konglomerasi
Strategi ini merupakan kebalikan dari strategi konsentris, yaitu menambah varian produk baru pada market yang berbeda. Produk ini dibuat tanpa ada kaitannya sama sekali dengan produk sebelumnya atau yang telah tersedia saat ini.
Baca Juga: Apa itu Resesi Ekonomi dan Penyebabnya
Apa Saja Tujuan dari Diversifikasi?
Pada umumnya, tujuan dari diversifikasi yaitu untuk meminimalisir risiko dan meningkatkan keuntungan, baik itu dalam berbisnis maupun berinvestasi. Tidak itu saja, terdapat tujuan lain dari diversifikasi yang akan diuraikan di bawah ini.
1. Meningkatkan Keuntungan
Makin banyak produk atau barang yang diproduksi, maka perusahaan mampu meningkatkan keuntungan penjualan. Namun, perusahaan juga perlu mengantisipasi risiko kerugian akibat produk yang tidak laku terjual.
2. Memperluas Market Share
Market share bisa dikatakan sebagai penentu penting kesuksesan sebuah bisnis, khususnya yang memiliki jumlah kompetitor tinggi. Pilihan produk yang ditawarkan pun makin beragam, maka jumlah konsumen yang hendak membeli produk tersebut pun makin banyak juga. Dari setiap pembelian, market share bisnis akan makin bertambah persentasenya.
3. Memperkuat Kompetisi dengan Bisnis Pesaing
Tujuan lain dari diversifikasi yaitu membantu perusahaan untuk bersaing dengan bisnis kompetitor. Setelah melakukan integrasi penguasaan market share, inovasi bisnis, serta produk yang terpersonalisasi akan membuat perusahaan memiliki kemampuan bersaing yang tinggi pada industrinya.
4. Personalisasi Produk
Setiap produk memiliki target pasar sendiri sesuai dengan personanya masing-masing. Dalam hal ini, Sobat LINE Bank perlu menyesuaikan produk dengan karakter target pasar yang hendak disasar. Untuk membuat produk dengan persona yang berbeda, maka kamu perlu melakukan diversifikasi.
Baca Juga: Financial Tips: Atur Keuangan Dengan Tips Jitu Ini !
Apa Saja Contoh dari Diversifikasi?
Untuk lebih memahami apa itu diversifikasi, Sobat LINE Bank bisa menyimak beberapa contoh dari diversifikasi yang akan diuraikan di bawah ini. Contoh-contoh ini berkaitan dengan diversifikasi pada sebuah bisnis.
1. Diversifikasi Produk
Pada diversifikasi produk, perusahaan mengembangkan sebuah produk baru untuk menciptakan product line yang akan masuk ke market share yang baru. Diversifikasi produk cenderung mudah dilakukan lantaran modal yang dikeluarkan relatif kecil. Bahkan perusahaan hanya perlu mengganti unsur intrinsik pada produk maupun mereknya.
2. Diversifikasi Usaha
Pada contoh ini, perusahaan membuat banyak anak perusahaan atau cabang. Anak perusahaan ini dimanfaatkan untuk bersaing pada sebuah niche market. Contoh diversifikasi ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki kas dengan jumlah besar.
3. Diversifikasi Investasi
Beberapa perusahaan melakukan investasi untuk menjaga arus kas perusahaan. Aset yang diinvestasikan perlu dibagi ke dalam sejumlah produk atau instrumen investasi berbeda. Tujuannya kembali lagi untuk meminimalisir kerugian dan meningkatkan keuntungan.
Bagaimana Cara Memperluas Bisnis Perusahaan dengan Diversifikasi?
Pada dasarnya, diversifikasi merupakan strategi untuk menyusun pengembangan bisnis. Nah, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan perusahaan untuk memperluas jangkauan bisnis. Apa saja itu? Mari simak uraiannya di bawah ini.
1. Akuisisi
Akuisisi merupakan metode dalam mendiversifikasi bisnis pada industri yang berbeda. Biasanya, bisnis yang diakuisisi sudah matang dan siap beroperasi pada industri tersebut. Namun, strategi ini memerlukan modal yang tidak sedikit untuk dilakukan.
Baca Juga: Yuk Kenali Macam-macam Investasi yang Menguntungkan
2. Pengembangan Internal
Metode ini dilakukan perusahaan yang berencana memulai jenis bisnis baru atau mengembangkan produk baru. Langkah yang perlu dilakukan dalam mengembangkan bisnis yaitu melakukan inovasi baru atau menciptakan produk baru dari awal.
3. Joint Venture
Metode joint venture disebut juga dengan kemitraan, artinya menjalankan sebuah bisnis bersama pihak lain. Strategi ini kerap kali disebut juga dengan co-ownership, lantaran mitra yang Sobat LINE Bank ajak tidak hanya mengoperasikan bisnis, tetapi sebagai pemilik juga.
Demikian informasi mengenai apa itu diversifikasi bersama dengan contoh serta penerapan strategi yang tepat, baik itu dalam berbisnis maupun investasi. Untuk investasi bisnis maupun individu, salah satu instrumen investasi yang direkomendasikan yaitu saham dan deposito.
Sobat LINE Bank bisa melakukan diversifikasi investasi pada deposito di LINE Bank dengan bunga deposito tinggi dan bisa perpanjang otomatis saat jatuh tempo. Mulai nabung deposito di LINE Bank hanya dengan Rp1.000.000 dengan pilihan pencairan yang fleksibel. Unduh aplikasi LINE Bank sekarang juga untuk mulai berinvestasi dengan keuntungan optimal.