Annyeong Sobat LINE Bank!
Tentunya kalian semua pasti tahu tentang brand Apple bukan? Perusahaan ini sudah dikenal sebagai salah satu pelopor teknologi tingkat dunia. Produknya seperti Iphone, Ipod, dan MacBook juga sangat digemari oleh masyarakat dunia. Padahal dapat dikatakan produknya ini tidak murah, namun tetap saja banyak peminatnya. Bahkan rela antri berjam-jam demi mendapatkan produk terbaru Apple.
Steve Jobs pendiri perusahaan Apple ini memiliki pemikiran yang unik dalam berinovasi. Hal ini dibuktikan dalam berbagai variasi produk yang sangat diminati. Berhasil di dunia tentunya tidak hanya karena inovasinya saja. Strategi marketing yang jenius ala Apple juga patut dicontoh.
Misalnya strategi branding nya, Apple memiliki logo dan nama perusahaan yang mudah diingat. Hal ini dapat diartikan bahwa barangnya merupakan user friendly. Ia juga memiliki tagline yang mudah dimengerti yaitu “Think Different”. 2 kata ini bisa dikatakan sangat menggambarkan produk Apple.
Namun yang diingin dibahas kali ini bukan strategi branding melainkan dalam pemasaran produknya. Karena itu yuk simak strategi marketing ala Apple yang dapat kalian terapkan di perusahaan maupun bisnis kalian.
Anchoring Effect
Apakah kalian ingat pertama kali Ipad rilis? Steve Jobs mengatakan di presentasinya bahwa Ipad ini akan di jual dengan harga $999. Namun nyatanya saat Ipad dirilis, harganya diganti menjadi $499. Hal ini yang membuat para penggemar berpikir bahwa harga Ipad menjadi sangat murah.
Anchoring effect sendiri merupakan bentuk bias kognitif yang dapat menyebabkan orang fokus pada referensi pertama yang tersedia yang diberikan kepada mereka ketika membuat keputusan. Banyak sekali perusahaan yang menggunakan “anchoring effect” untuk memberikan bias terhadap harga produk sesungguhnya agar dapat mempengaruhi pembeli dalam mengambil keputusan dalam membeli barang.
Strategi marketing ini bekerja disaat sebuah produk yang menggunakan anchor pada harga, lebih menarik dibandingkan yang tidak memakai anchor. Hal ini dilakukan penjual agar dapat mempengaruhi persepsi pembeli terhadap produk yang sedang mereka jual agar terlihat lebih murah.
Jika di supermarket maupun toko offline, pasti kalian pernah melihat produk yang memiliki 2 harga namun salah satunya dicoret. Hal ini menunjukkan bahwa produk tersebut sedang diskon. Dengan mencoret harga yang lebih mahal, secara tidak langsung pembeli akan merasa bahwa produk menjadi sangat murah.
Baca juga: Apa itu mutasi rekening
Karena inilah walaupun harga Apple mahal tetapi tetap saja banyak yang membeli produknya. Hampir setiap tahun ketika Apple merilis produk baru mereka, selalu berinovasi dalam produknya.
Bagi Sobat LINE Bank yang menyukai investasi boleh banget nih mulai melirik saham Apple. Karena bisa dikatakan saham Apple ini cocok untuk investasi jangka panjang.
Gimana Sobat LINE Bank? Menurut kamu strategi marketing Apple satu ini cocok nggak untuk diterapkan di bisnis kamu?
