Good Debt vs Bad Debt, Ini Contoh dan Perbedaannya

Good Debt vs Bad Debt, Ini Contoh dan Perbedaannya
Source: freepik

Hi, Sobat LINE Bank!

Apakah kamu saat ini punya utang yang sedang berjalan? Jika iya, apakah utang tersebut terasa sangat membantu dan memudahkan kamu mencapai tujuan finansial? Atau justru kamu jadi makin uring-uringan gara-gara utang yang menumpuk?

Hmm, jangan-jangan kamu sedang terjebak bad debt yang bikin kamu pusing tujuh keliling. Apaan, tuh, bad debt? Kalau ada istilah bad debt, apakah ada juga istilah good debt? Inilah yang akan kita bahas pada artikel kali ini, yaitu mengenai good debt vs bad debt. Jadi, stay terus dan scroll sampai bawah untuk tahu informasinya, ya! 

Apa yang Dimaksud dengan Good Debt vs Bad Debt?

Sobat LINE Bank yang memiliki niat untuk mengambil utang, kredit, atau cicilan di masa depan, kamu bisa simak dulu informasi mengenai good debt vs bad debt berikut agar lebih mudah mengambil keputusan dan mengelola keuangan kamu nanti. Kuy, langsung aja!

Pengertian Good Debt

Good debt adalah utang yang bikin hidup kita makin baik sekaligus memberikan kita kemudahan dalam kegiatan dan aktivitas sehari-hari. 

Biasanya, good debt juga diartikan sebagai utang yang diambil untuk berinvestasi atau menghasilkan uang kembali. Good debt dianjurkan untuk diambil karena kemudahan dan keuntungan yang melekat jenis utang ini.

Dikatakan good debt karena utang ini akan menjadi aset yang meningkatkan nilai kekayaanmu. Jadi, dampaknya akan sangat terasa dalam waktu yang lama.

Pengertian Bad Debt

Bad debt adalah utang yang bikin hidup kita makin susah karena tidak memberikan manfaat jangka panjang. Jenis utang ini pastinya gak direkomendasikan untuk diambil karena mengarah pada gaya hidup konsumtif.

Biasanya, bad debt memang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup yang kalau dipikir-pikir, minim manfaat jangka panjang. Mungkin memang akan menimbulkan perasaan senang, namun hanya sesaat. Setelah beberapa waktu, justru kamu bakal kewalahan sendiri memikirkan cara mengembalikan utang atau pinjaman yang telah diambil.

Beberapa risiko yang bisa kamu hadapi adalah risiko gagal bayar, hingga ketergantungan. Tentunya ini gak baik, karena riwayat kredit macet akan menyulitkan kamu di masa depan untuk mengambil kredit lagi ketika benar-benar diperlukan.

Meski begitu, pada beberapa kondisi, kita memang tidak bisa men-judge bahwa seseorang memiliki bad debt karena kita tidak pernah tahu kondisi aktual finansialnya. Namun, secara garis besar, bisa disimpulkan bahwa bad debt adalah utang yang kita ambil untuk kebutuhan yang manfaatnya hanya sementara.

Contoh Good Debt

Nah, supaya kamu bisa memahami dengan lebih jelas mengenai good debt vs bad debt, berikut beberapa contoh nyata dari good debt dalam kehidupan sehari-hari:

1. Kredit Rumah atau Cicilan Properti 

Contoh pertama dari good debt adalah utang atau kredit  rumah. Kenapa? Karena rumah merupakan aset dan kekayaan yang bisa jadi investasi. Nilai bangunan bisa terus naik seiring waktu, jadi kita bisa memperoleh keuntungan di masa depan.

Selain itu, rumah tersebut juga tentunya bisa menjadi hunian yang aman dan nyaman bagi kamu serta keluarga. Jadi, berutang atau mengambil cicilan dan kredit rumah bisa kita kategorikan sebagai good debt, ya.

2. Cicilan Kendaraan

Meski sebetulnya nilai kendaraan cenderung tidak akan meningkat seiring waktu, namun mengambil cicilan kendaraan dan memudahkan mobilitas kamu dalam kegiatan sehari-hari. Terlebih jika kendaraan tersebut kamu kelola untuk menghasilkan uang, misalnya dengan membuka penyewaan mobil atau motor. 

Jika nantinya kamu tidak lagi membutuhkan kendaraan, atau ingin mengganti dengan yang baru, kamu tetap bisa menjualnya kembali meskipun harganya bisa jadi turun. Namun, tetap saja, selama pemakaian kendaraan tersebut, kehidupanmu jadi lebih efisien.

3. Biaya Pendidikan

Good debt kedua adalah utang buat pendidikan. Meskipun utang tersebut terus mengikuti kita setelah lulus dan harus membayar cicilannya terus-menerus setiap bulan, namun dengan pendidikan, kita bisa membuka pintu kesempatan kerja yang lebih baik dengan gaji yang lebih tinggi. 

Jadi, berutang untuk pendidikan berarti melakukan investasi jangka panjang kepada diri sendiri dan hukumnya termasuk ke dalam good debt.

4. Modal Usaha

Utang yang diambil untuk mengembangkan sumber pendapatan seperti modal usaha, bisa juga kita kategorikan sebagai good debt. Meski memulai bisnis selalu memiliki risiko, namun kamu tetap punya peluang yang besar untuk berhasil.

Jika bisnismu berjalan lancar dan sukses, tentu kamu bisa melunasi beban utang, sekaligus memenuhi kebutuhan harian melalui sumber pendapatan dari bisnis yang dikelola 

Contoh Bad Debt

Good debt vs bad debt juga dapat kamu bandingkan dari contoh bad debt berikut. Ingat, berhati-hatilah saat ingin mengajukan pinjaman dengan tujuan memenuhi kebutuhan ini:

1. Utang Kebutuhan Konsumtif

Utang untuk kebutuhan konsumtif adalah berutang demi membeli barang-barang konsumsi harian yang tidak bertahan lama. Misalnya berutang untuk membeli pakaian terbaru dan barang konsumtif lain yang nilainya tidak bertahan lama atau tidak memberikan kemudahan dalam kegiatan keseharian.

2. Utang Kartu Kredit

Bad debt kedua adalah utang kartu kredit yang dipakai untuk beli barang mewah yang sebenernya gak terlalu kita butuhkan. Kebutuhan ini masuk dalam kategori kebutuhan tersier. Pembelian tersebut biasanya hanya untuk memberi kepuasan dan kesenangan yang sementara. 

3. Utang Liburan dan Hiburan

Contoh lainnya adalah utang untuk berangkat liburan. Meskipun liburan itu menyenangkan, tetapi bayar utangnya setelah balik dari liburan bisa bikin stres. Kita gak gak dapet apa-apa selain kenangan. Jadi, berutang untuk kebutuhan liburan dan entertainment bisa dikategorikan sebagai bad debt karena gak memberikan manfaat jangka panjang. 

Jadi, sebelum mengambil utang untuk membeli barang-barang konsumtif, sebaiknya pikir-pikir dulu sebelum memutuskan. Bayangkan membayar bunga tinggi untuk membeli barang yang gak akan bertambah nilainya seiring waktu. Sementara itu, cicilan akan jalan terus, yang ujung-ujungnya hanya menambah beban pikiran.

Jadi, intinya, good debt vs bad debt memiliki dampak masing-masing yang jika kita bijak, akan memberikan keuntungan. Namun, jika sembrono dalam mengambil keputusan, bisa-bisa bikin kita terjebak dalam siklus utang dan gak memberikan manfaat yang sepadan.

Yuk, bijak dalam mengelola utang! Pilih utang yang bisa memberikan manfaat jangka panjang dan hindari utang yang cuma bikin hidup makin susah.

Untuk memudahkan kamu mengelola keuangan dan mengatur cash flow biar lancar, kamu bisa pakai tabungan digital LINE Bank! Bisa punya 8 rekening dalam 1 akun yang bikin kamu lebih gampang menempatkan pos-pos anggaran keuangan dan bikin sistem manajemen keuangan lebih lancar. 

Download aplikasi LINE Bank di sini dan jangan lupa cek berbagai promo menarik dari LINE Bank khusus buat kamu!


Baca Juga: 7 Level Financial Freedom, Kamu Termasuk yang Mana?

Bagikan ke Temanmu
LINE BANK SEO Admin
LINE BANK SEO Admin
Articles: 210

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *