Hubungan toxic adalah hubungan yang bersifat merusak dan dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Tapi, ternyata hubungan toxic gak cuma bisa dialami sesama manusia lho, sama uang juga bisa! Hubungan toxic dengan uang berawal dari kebiasaan buruk sehari-hari dalam mengelola keuangan atau bisa disebut sebagai toxic money habit.
Kebiasaan kecil yang biasa kamu lakukan ternyata bisa jadi awal mula terbentuknya toxic money habit. Karena terbiasa mengelola keuangan dengan cara yang salah, kamu gak sadar ternyata kebiasaan buruk ini bisa memengaruhi kesehatan finansialmu. Apakah kamu masih memiliki toxic money habit seperti berikut? Kalau iya, ini saatnya kamu mengubah kebiasaanmu untuk keuangan yang lebih sehat.
1. Pembelian impulsif
Siapa yang kalau stress suka cari pelarian ke e-commerce favorit ?Apalagi kalau melihat diskon tuh rasanya kalap gitu, pengin beli semua dengan alasan “mumpung diskon” padahal kita juga gak butuh-butuh banget.
Nah, untuk menghindari pembelian yang terlalu impulsif, kamu bisa bikin aturan buat diri sendiri. Contohnya, kamu hanya bisa membeli barang-barang yang ada dalam wishlist—daftar barang yang memang kamu butuhkan atau cita-citakan sejak lama. Atau jika ada barang yang kamu inginkan, tunggu 24 jam bahkan kalau bisa lebih dari 3 hari sebelum memutuskan untuk membelinya karena siapa tau hanya emosi/nafsu sesaat kamu yang menginginkan barang tersebut.
2. Terlalu bergantung pada kartu kredit
Kartu kredit memang memberikan kemudahan bertransaksi tanpa perlu membawa uang tunai. Selain itu, ada banyak promo menarik juga bagi penggunanya. Namun, kamu harus bijak dan hati-hati dalam menggunakan kartu kredit ya, biar gak jadi beban finansial di kemudian hari!
Prinsip utamanya, jadikan kartu kredit sebagai alat pembayaran—bukan untuk berutang. Kemudian, jangan biasakan membayar minimum payment—jumlah minimal yang wajib dibayarkan—saja. Karena tiap kamu memutuskan untuk bayar minimum payment, kamu berpotensi terkena bunga yang berlipat tiap bulan dan secara gak sadar hal ini akan membuatmu terus-terusan menimbun utang.
3. Membandingkan keuangan sendiri dengan orang lain
Lihat teman punya smartphone baru, rasanya pengin beli juga biar gak ketinggalan tren—padahal gak ada budget-nya. Who can relate?
Membandingkan kondisi keuangan diri sendiri dengan orang lain ternyata bisa berdampak besar pada kebiasaan finansial kita lho! Smartphone baru atau merek mobil sebenarnya gak bisa mengukur tingkat kesuksesan seseorang. Memenuhi gaya hidup mewah sama dengan orang lain, malah bisa jadi bumerang. Bisa-bisa kamu gak punya tabungan atau bahkan rela berutang biar tetap kece.
Selalu ingat, membandingkan-bandingkan gak bakal ada habisnya. Maka, ini saatnya untuk mengubah mindset kamu. Jadikan kondisi orang lain sebagai motivasi, bukan kompetisi. Motivasi inilah yang bisa membantumu bekerja lebih maksimal demi mencapai tujuan yang dicita-citakan.
4. Menabung hanya dari uang sisa
It’s a big no! Jangan pernah menabung hanya dari uang sisa. Setelah menerima gaji atau pemasukan lainnya, segera sisihkan sebagian untuk tabungan dan gunakan sisanya untuk membayar tagihan atau belanja kebutuhanmu.
Saran para perencana keuangan, kamu bisa menyisihkan minimal 10-20% dari total pemasukan untuk ditabung. Tentu saja angka ini bisa lebih besar, tergantung besar-kecilnya kebutuhanmu dan strategi budgeting yang kamu gunakan.
Kamu juga bisa memanfaatkan fitur Multi Rekening untuk membantumu mengelola keuangan. Dengan fitur multi rekening kamu dapat memiliki 8 rekening dalam 1 akun saja loh! Kamu bisa mulai pisahin rekening sesuai kebutuhan kamu!
5. Self-reward terus-terusan
Self-reward baik sebagai bentuk penghargaan untuk diri sendiri atas kerja keras yang sudah dilakukan. Misalnya, ketika kamu berhasil menyelesaikan skripsi atau proyek besar, gak ada salahnya menghadiahi diri sendiri makanan favorit atau barang idaman.
Sayangnya, banyak orang yang melakukan self-reward terus-terusan hingga gak jelas juntrungannya. Self-reward cukup penting untuk menjaga kesehatan mental dengan lebih menyayangi diri sendiri, tapi jangan sampai terjebak konsep yang salah ya! Lakukan self-reward secara moderat, biar gak kebablasan jadi self-harm untuk dompetmu.
6. Gak bikin budgeting
Banyak orang gak bikin budgeting semata-mata karena belum terbiasa. Jadi sejak awal, tanpa dicoba praktikkan, sudah muncul asumsi-asumsi negatif seperti budgeting sangat membatasi hidup.
Nah, jangan sampai salah ya, budgeting justru perlu dibuat setiap bulan agar semua kebutuhan terpenuhi dengan baik sesuai porsinya. Dengan punya money habit ini, harapannya hidup kamu justru lebih relaks karena budget untuk masa kini dan masa depan sudah terencana dengan baik.
Sebagai contoh, kamu bisa menggunakan metode budgeting 50/30/20 ala Elizabeth Warren. Metode ini merekomendasikan kita membagi pengeluaran ke dalam tiga pos berbeda, yakni 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan.
Nah itu dia mengenai Toxic Money Habbit & Yang Harus Dihindari . Mulai dari sekarang, yuk sadari apa kebiasaan yang buruk untuk keuanganmu dan perlahan-lahan stop melakukan itu untuk keuangan yang lebih sehat.
Soal keuangan percayakan aja ke LINE Bank, Biar #Upgradelyf jadi makin tenang dan cash flow tetap aman. Untukmu yang belum memiliki rekening LINE Bank, yuk buka rekening sekarang buat dapetin keuntungannya.
Caranya gampang kok, download aplikasi LINE Bank di Appstore maupun Playstore dengan klik disini!
Baca juga : Cek Money Personality Mu! Kamu tipe yang mana?