Apa itu Non Performing Loan? Ini Penyebab dan Dampaknya

Apa itu non performing loan
Source: Freepik

Hi, Sobat LINE Bank!

Apa ada dari kalian yang pernah mendengar soal non performing loan? Non performing loan atau juga disingkat dengan NPL adalah salah satu indikator kesehatan aset instansi keuangan. Salah satu faktor terjadinya NPL adalah apabila debitor tidak membayar dan melunasi pinjaman kreditnya kepada bank.

Non performing loan adalah kondisi dimana debitor tidak bisa membayar utang sesuai dengan perjanjian debitor dengan Bank. Nah, untuk penjelasan lebih lanjutnya, yuk ikuti terus artikel ini!

Apa itu Non Performing Loan

Menurut Bank Indonesia, pinjaman yang termasuk NPL merupakan pinjaman dengan kualitas diragukan, kurang lancar, dan macet.

Non performing loan adalah penilaian terhadap aset bank dan untuk mengatur resiko kredit. Apabila, kredit terus mengalami masalah, tentunya hal ini akan berpengaruh pada keuangan bank, bukan?

Nah, NPL digunakan sebagai indikasi apakah bank tersebut memiliki masalah atau tidak. Bila tidak disudahi, maka keuangan bank akan kesulitan untuk beroperasi, menurunnya modal pinjaman yang bisa diberikan oleh bank itu sendiri. Dalam situasi yang paling buruk, apabila indikator NPL-nya tinggi, bahkan bisa berujung pada kehancuran bank itu sendiri. 

Jadi, gimana, apa kalian sudah paham apa itu non performing loan?

Terus gimana caranya menghitung non performing loan? Gak usah khawatir! Kita juga bakal bahas kok!

Cara Menghitung Tingkat Non Performing Loan

Untuk menghitung tingkat NPL, maka rumusnya adalah:

Total NPL / Total Kredit x 100%

Menurut Bank Indonesia, bank yang sehat adalah bank yang memiliki profil resiko NPL dibawah 5 persen. Tapi, kalau kalian juga penasaran bagaimana profil resiko NPL sebuah bank, maka dari hasil perhitungan tadi kalian akan mengacu pada ini: 

  • Sangat Sehat: NPL < 2%
  • Sehat: 2% < NPL <5% dianggap sehat
  • Cukup Sehat: 5% < NPL < 8%
  • Kurang Sehat: 8% < NPL < 12% dianggap kurang sehat
  • Tidak Sehat: 8% < NPL >12% dianggap tidak sehat

Contoh Perhitungan NPL

Nah, untuk membantu kalian semakin paham, kita bakal membawa contoh soal.

Misalnya terdapat sebuah bank. Pada tahun 2022, bank tersebut telah memberikan total pinjaman kredit  sebesar Rp. 1.000.000.000 kepada para peminjamnya. Kemudian, total NPL mencapai Rp. 15.000.0000. Maka berapakah tingkat NPL bank tersebut dan masuk ke dalam kategori manakah?

Total NPL sebesar Rp. 15.000.000

Total Kredit sebesar Rp.1.000.000.000

20.000.000 / 100.000.000 x 100%

= 1,5%

Jadi, tingkat NPL Bank tersebut sebesar 1,5%. Nah 1,5% dibawah 2% sehingga, bank tersebut masuk ke dalam kategori sangat sehat yang berarti bank tersebut mampu untuk mengelola pinjamannya.

Bagaimana? Apakah contoh tadi membantu kalian untuk memahami NPL? Semoga contoh tadi dapat berguna, ya!

Nah, untuk mengenal NPL lebih lanjut,  ayo tetap ikuti untuk mengenal penyebab terjadinya NPL!

Penyebab Terjadinya Non Performing Loan

Sebenarnya, kenapa sih NPL itu bisa terjadi? Yuk terus ikuti artikel ini!

1. Terjadi situasi yang tidak diinginkan

Terjadinya situasi yang tidak diinginkan ini bisa datang secara mendadak dan tidak dapat diprediksi. Contohnya, pada wabah COVID adalah hal yang tidak diprediksi. Oleh karena itu, pada masa COVID 19 kerap terjadi peningkatan pinjaman yang tidak mampu terbayarkan karena ekonomi pada saat itu melemah.

2. Analisis yang Kurang

Pihak bank melakukan analisis yang kurang tepat untuk untuk menilai debitor di masa depan semasa masa perjanjian peminjaman. Sehingga, debitor tidak bisa membayar pinjaman.

3. Terjadinya Kolusi

Ketiga adalah terjadinya kolusi antara pejabat bank dan seorang debitor. Kolisi ini menyebabkan pihak bank tetap memberikan kredit kepada sang debitor meskipun menurut analisa debitor ini akan kesulitan membayar.

4. Karakter Debitor

Keempat adalah karakter dari debitor itu sendiri. debitor kurang mampu untuk membayar cicilan tiap jatuh temponya. Hal ini menyebabkan sulitnya kredit tersebut lunas. Tidak jarang pula, debitor tersebut memiliki masalah pada usahanya sehingga debitor kemudian tidak bisa membayar dan mendapatkan masuk ke dalam kredit macet.

5. Faktor Lain

Terdapat faktor lainnya seperti terjadinya adanya kebijakan pemerintah yang berubah, proyek tidak selesai tepat waktu, bisnis debitor mengalami masalah, dan high leverage.

Dampak Non Performing Loan

Apa sih dampak yang diakibatkan oleh NPL? Tingginya tingkat NPL berarti gagalnya instansi keuangan dalam mengelola kredit yang diberikan. Untuk lebih lanjutnya, terdapat 3 hal yang lahir dari NPL yang tinggi:

1. Likuiditas

Masalah pertama adalah likuiditas. Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban tunai dan pinjamannya dan tidak mengalami kerugian.

Akibat tingginya likuiditas sebuah bank, maka bank berpotensi akan kesulitan untuk membayar kewajibannya baik untuk menjaga dana para nasabah, memberikan kredit pada kreditor, dan bahkan bisa kepada pegawai bank itu sendiri.

2. Rentabilitas

Rentabilitas adalah laba dari operasi bank itu sendiri. Akibat non performing loan yang tinggi, menyebabkan bank juga sulit dalam mendapatkan laba untuk operasinya. Kredit yang dipinjamkan oleh bank kepada para debitor tidak bisa diambil kembali dan bermasalah. Sehingga, bank tidak mendapatkan keuntungan dari meminjamkan dana pada debitor dan juga berarti mengalami kerugian. 

3. Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan untuk bank melaksanakan kewajiban dan fungsinya. Akibat banyaknya pinjaman yang tak terbayarkan oleh para debitornya, menyebabkan modal bank akan berkurang.

Kepercayaan para nasabah kepada bank juga akan ikut turun dikarenakan mengangggap bank tidak bisa menjalankan fungsi dan kewajibannya. Nah, itu dia tentang non performing loan.

To sum it up, apa itu non performing loan? Non performing loan adalah kredit yang tidak berjalan baik dalam klasifikasi kredit diragukan, kurang lancar, dan macet. Semakin tingginya non performing loan artinya semakin rendahnya kemampuan bank tersebut dalam mengelola kredit yang dipinjamkannya kepada para debitor.

https://linebank.co.id/id/promo/30025


Kalau kalian sedang mencari pinjaman dengan bunga rendah, bisa banget nih kalian pakai pinjaman KTA LINE Bank! Mumpung lagi ada promo nih! Bisa cashback hingga Rp.2000.000 sampai tanggal 31 Oktober 2023, lho! Yuk tunggu apalagi join dan dapatkan promonya sekarang!

Baca juga: 3 Cara Pemutihan BI Checking Agar Pengajuan Kredit Lancar
Bagikan ke Temanmu
LINE BANK SEO Admin
LINE BANK SEO Admin
Articles: 322