Cara Menghitung Amortisasi Pinjaman, Contoh, dan Manfaatnya

Chinese entrepreneur using calculator to check figures in business report

Hi, Sobat LINE Bank!

Ada gak dari kalian yang pernah ngelakuin pembukuan terus nemu istilah amortisasi? Tapi, apa sih istilah amortisasi?

Istilah tersebut mungkin agak asing, ya! Tapi, buat kalian yang anak ekonomi, akuntan, dan yang pernah terjun ke dunia bisnis, mungkin engga asing sama istilah ‘amortisasi’ ini.

Sebenarnya, apa si itu ‘amortisasi’? Secara sedehana amortisasi adalah pembayaran pinjaman secara bertahap.

Mempelajari amortisasi penting lho, guys. Terutama buat kalian yang ingin turun ke dunia bisnis, melakukan investasi pada sebuah perusahaan, dan lain-lain!

Untuk memahami amortisasi, kita akan membahasa definisi amortisasi, contoh amortisasi pinjaman, cara menghitung amortisasi pinjaman, dan manfaat amortisasi pinjaman. Yuk terus ikuti artikel ini!

Definisi Amortisasi

Amortisasi adalah pembayaran pinjaman dengan cara membayar pinjamanan pokok dan bunganya. 

Amortisasi adalah teknik akuntansi yang digunakan untuk menurunkan book value pinjaman atau pinjaman tak berwujud dalam periode tertentu.

Kalian bisa menjumpai aplikasi dari amortisasi ketika ingin membayar kredit kepemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, pinjaman kartu kredit, dan lain-lain. 

Salah satu ciri dari amortisasi adalah debitor wajib membayar angsuran secara berkala dengan besaran yang sama.

Manfaat Amortisasi

Melakukan amortisasi adalah hal yang penting terutama ketika kalian hendak melakukan bisnis ataupun melakukan akuntasi. Hal ini disebabkan amortisasi akan memperlihatkan kondisi keuangan perusahaan. Lewat dari hasil amortisasi ini, kalian bisa mengetahui utang yang dimiliki oleh perusahaan, berapa dana yang harus dibayarkan untuk utang setiap tahunnya, alokasi dana, dan lain-lain yang akan menunjang keberhasilan perusahaan.

Manfaat lain dari amortisasi adalah:

  • Kejelasan jumlah pembayaran bunga dan pinjaman pokok
  • Menjadwalkan pembayaran utang dan bunga
  • Pengurangan pajak pada tahun pajak berjalan
  • Merefleksikan nilai jual kembali dari suatu aset
  • Menjadikan amortisasi sebagai acuan sehingga laporan keuangan akan jadi lebih jelas dan terstruktur
  • Mengurangi resiko penumpukan utang

Metode Amortisasi

Metode amortisasi dalam dunia akuntansi adalah untuk mengukur penurunan nilai aset tidak berwujud. Aset tidak berwujud seperti paten, hak kekayaan intelektual, komisi, dan lain-lain.

Nah, disini kita akan bahas beberapa metode amortisasi, yuk skuy terus ikuti!

1. Metode Garis Lurus

Metode garis lurus adalah salah satu teknik utama dalam penghitungan amortisasi. Bisa dikatakan pula metode ini adalah nilai biaya yang jumlah penyusutannya stabil setiap periode akuntansi.

Contoh dari penggunaan metode garis lurus adalah sebagai berikut;

Sebuah perusahaan hak membeli sebuah hak cipta produk dari seorang investor seharga Rp.200.000.000. Kemudian, untuk mendaftarkan hak paten, perusahaan tersebut juga menghabiskan sebesar 20.000.000. Perusahaan tersebut akhirnya mendapatkan hak penemu selama 20 tahun.

Maka biaya amortisasi tahunannya adalah semua biaya yang dibutuhkan dibagi dengan waktu.

Jadi, (200.000.000 + 20.000.000) / 20 = 11.000.000

Jadi, perusahaan tersebut menghabiskan biaya amortisasi pertahunnya sebesar Rp.11.000.000

2. Metode Saldo Menurun

Pada metode saldo menurun maka semakin panjang masa manfaat aset maka semakin kecil biaya yang dianggarkan setiap tahunnya. Pada akhir tahun dari masa tersebut, akan dilakukan akumulasi penurunan dari sisa buku yang ada.

Pada metode ini pula, beban penyusutan akan lebih besar dibanding tahun tahun sebelumnya dan lebih rendah di tahun berikutnya.

Contoh Amortisasi Sederhana

Untuk semakin memahami amortisasi, kita akan membawakan beberapa contohnya. Yuk disimak!

Untuk menghitung amortisasi secara sederhana, maka caranya adalah pinjaman, tanpa perlu melihat bunga, dibagi dengan waktu jatuh tempo pembayaran pinjaman tersebut.

  • Perusahaan meminjam sebesar Rp. 150.000.000 pada tahun 2020. Utang tersebut harus dilunasi dalam 5 tahun.

Jadi, untuk amortisasinya adalah jumlah pinjaman dibagi dengan jatuh tempo pembayaran.

150.000.000 / 5 = 30.000.000

Jadi, amortisasi perusahaan tersebut setiap tahunnya adalah Rp. 30.000.000

  • Ayah berencana membeli sebuah motor dengan cara kredit. Motor tersebut seharga Rp. 30.000.000. Ayah berencana melunasinya dalam waktu 2 tahun.

Kita harus memasukan rumus jumlah amortisasi dibagi dengan waktu pembayaran.

30.000.000 / 2 = 15.000.000

Jadi, ayah harus melakukan amortisasi pinjaman sebesar 15.000.000 setiap tahunnya bila ingin melunasinya dalam 2 tahun.

Cara Menghitung Amortisasi Pinjaman

Nah, agar kalian semakin paham tentang amortisasi. Kita akan mengambil sebuah contoh amortisasi pinjaman beserta cara perhitungannya dilansir dari BPPK Kemenkeu RI:

Kalian berencana melakukan kredit motor dengan harga sebesar $6000.

Setiap tahunnya, terdapat bunga sebesar 15%.

Kalian berencana membayar dalam 4 tahun.

Jadi berapa angsuran setiap tahun yang harus di bayarkan?

1. Pengumpulan Data

Langkah pertama adalah mengumpulkan data seperti tenor pinjaman, suku bunga, pokok pinjaman.

Berdasarkan informasi tadi, kita akan memasukan datanya:

Tenor pinjaman: 4 tahun

Bunga: 15%

Pinjaman: $6000

2. Menyiapkan Kertas Kerja

Nah, untuk melakukan perhitungan, sebaiknya kalian menggunakan spreadsheet atau Excel. Kalian harus membuat kolom “waktu (bunga/tahun)”, “Angsuran tetap”, ”Bunga”, “Angsuran Pokok”, “Saldo Pinjaman”

Sebagai contoh, kita akan membuat tabel seperti ini:

TahunJumlah PinjamanJumlah Angsuran TetapBungaAngsuran PokokSaldo Pinjaman

3. Menentukan Angsuran Tetap

Angsuran tetap adalah angsuran yang wajib dibayarkan setiap tahunnya dan jumlahnya tidak berubah tiap tahunnya.

Bila sudah membuat kertas kerja, langkah selanjutnya adalah menentukan angsuran tetap. Kalian bisa menggunakan kalkulator finansial atau menggunakan rumus

Jumlah Pinjaman = Angsuran Tetap (1- (1 + bunga) -waktu ) / bunga

Apabila kita memasukan data tadi ke dalam rumus maka:

6.000 = Angsuran Tetap ( 1 – (1,15)-4 / 0.15

6.000 = Angsuran Tetap (2,8549)

Angsuran Tetap = 2.101,59

Berarti, angsuran tetap yang harus dibayar sebesar $2101,59

4. Menentukan Bunga

Langkah selanjutnya adalah menentukan bunga yang harus dibayarkan pada di tiap tahunnya selama masa pembayaran. Cara menghitung bunga yang harus dibayarkan adalah dengan cara mengalikan jumlah pinjaman dengan suku bunga.

Pada tahun pertama, kita akan melakukan kalkulasi berapa angsuran bunga yang harus dibayar. Jadi, jumlah pinjaman x suku bunga

Apabila kita masukan data contoh tadi maka:

6.000 x 15% = 900

Berarti pada tahun pertama, angsuran bunga untuk membayar kredit motor tersebut sebesar $900.

5. Menentukan Angsuran Pokok

Selanjutnya adalah menentukan angsuran pokok. Angsuran pokok adalah angsuran yang harus dibayar ditiap tahunnya. Untuk menghitung angsuran pokok caranya adalah jumlah angsuran tetap – bunga

Jadi, apabila kita memasukan data di atas ke dalam rumus, maka: 

2.101,59 – 900 = 1.201,59

6. Menentukan Saldo Pinjaman

Langkah terakhir adalah menentukan saldo pinjamannya. Untuk menentukan saldo pinjaman maka; jumah pinjaman – angsuran pokok.

Bila kita memasukan data ke dalam rumus tersebut maka; 6.000 – 1201,59 = 4.798,41.

Cara tersebut bisa kalian ulangi hingga jatuh masa tempo atau dalam soal ini adalah 4 tahun. Apabila dibuat kertas kerja untuk amortisasi pinjaman ini adalah:

WaktuJumlah PinjamanJumlah Angsuran TetapBungaAngsuran PokokSaldo Pinjaman
16.0002.101,599001.201,594.798.41
24.798,412.101,59719,761.381,833.416.58
33.416,582.101,59512,491.589,11.827,48
41.827,482.101,59274,121.827,480

Nah, itu dia tentang amortisasi mulai dari definisi, manfaat, metode, contoh, dan cara menghitung amortisasi pinjaman. Memang, hal itu tidak mudah, namun amortisasi cukup krusial terutama bagi kalian yang ingin bergelut di dunia bisnis.

https://linebank.co.id/id/promo/30025

Kalau kalian sedang butuh pinjaman cepat cair, ingin tinggal klik-klik di hp aja di rumah, dan terpercaya untuk bikin usaha, bisa banget kalian pakai kredit cepat LINE Bank! Mumpung lagi bisa cashback hingga Rp.2.000.000 sampai tanggal 31 Oktober 2023, lho! Terbatas nih! Tunggu apa lagi? Join LINE Bank sekarang!

Baca juga: Inilah Cara Menghitung Bunga Bank
Bagikan ke Temanmu
LINE BANK SEO Admin
LINE BANK SEO Admin
Articles: 323