Hai Sobat LINE Bank!
Buat kamu yang lagi getol-getolnya berinvestasi di pasar keuangan, atau sedang mengajukan pinjaman dana di lembaga keuangan, kamu mungkin sudah cukup familiar dengan istilah bunga majemuk dan bunga tunggal.
Bunga adalah biaya tambahan yang harus dikembalikan peminjam di akhir periode pinjaman. Dua jenis bunga yang umum dipakai adalah bunga tunggal dan bunga majemuk. Lalu, apa perbedaannya dan gimana cara menghitungnya? Tenang, tenang, yuk kita bahas biar gak penasaran!
Apa Itu Bunga Majemuk dan Perbedaannya dengan Bunga Tunggal?
Bunga adalah biaya yang harus dibayarkan bersamaan dengan pokok pinjaman kalau kasusnya adalah kredit. Sementara, kalau kamu berperan sebagai investor, maka bunga adalah laba yang kamu terima dari hasil investasi kamu.
Jenis bunga terbagi dua, bunga majemuk dan bunga tunggal. Berikut pengertian dan perbedaannya yang harus kamu tahu!
Bunga majemuk adalah bunga yang perhitungannya berdasarkan pokok pinjaman ditambah dengan bunga yang sudah terakumulasi sebelumnya. Artinya, bunga pada periode tersebut hitungannya masuk ke dalam pokok pinjaman.
Hitungan ini mengakibatkan besaran bunga terus meningkat seiring berjalannya waktu dan membengkak di akhir periode. Makanya, bunga ini bernama bunga majemuk karena besarannya terus bertambah dan beranak. Gak heran kalau bunga majemuk sering mendapat julukan bunga berbunga.
Sementara itu, bunga tunggal adalah bunga yang hitungannya berdasarkan pada pokok pinjaman dan investasi. Jadi, bunga pada periode sebelumnya tidak akan terhitu sebagai bagian dari pokok pinjaman. So, bunganya bakalan tetap sama dari periode ke periode.
Perbedaan utama dari kedua jenis bunga di atas terletak pada cara perhitungan bunganya. Bunga majemuk jelas menguntungkan pemberi pinjaman atau investor karena bunga yang akan mereka dapat dari pemberian kredit dan investasi akan terus bertambah seiring waktu.
Sedangkan bunga tunggal lebih sederhana dan tentunya tidak memberatkan peminjam karena besaran bunganya akan terus sama sampai akhir periode.
Nah, kalau mau pilih jenis bunga yang mana, itu sih tergantung preferensi pihak-pihak yang terlibat, ya. Asalkan semuanya sepakat dengan cara perhitungan sesuai ketetapan tersebut, semuanya bisa jalan.
Rumus dan Cara Menghitung Bunga Majemuk
Seperti penjelasan sebelumnya, perhitungan bunga majemuk akan terus bertambah seiring waktu. Jadi, inilah rumus yang harus kamu gunakan jika ingin menghitungnya. Siapin coret-coretan dulu, ya, sebelum mulai menghitung! Kalau sudah, langsung kita saja simak rumus dan caranya di bawah ini:
A = p x (1 + r/n)^(nt) |
Keterangan:
A = Jumlah akhir (termasuk pokok dan bunga)
P = Pokok pinjaman atau investasi awal
r = Tingkat bunga tahunan (dalam desimal)
n = Jumlah periode bunga dalam setahun
t = Jumlah tahun atau periode investasi atau pinjaman
Dengan menggunakan rumus ini, kamu bisa menghitung jumlah akhir yang akan kamu dapat dari pinjaman atau investasi dengan bunga majemuk.
Berikut contoh dan cara menghitung bunga majemuk:
Jika kamu memiliki pinjaman sebesar Rp 10.000.000 dengan tingkat bunga tahunan 10% dan periode bunganya setahun. Lalu, kamu ingin mengetahui jumlah akhir setelah 3 tahun.
Masukkan angka-angka tersebut ke dalam rumus bunga majemuk. Setelah menghitungnya, kamu akan mendapatkan hasil sebagai berikut:
A = p x (1 + r/n)^(n x t)
A = 10.000.000 x (1 + 0,10/1)^(1 x 3)
Jumlah akhirnya adalah sebesar Rp 13.310.000.
Rumus dan Cara Menghitung Bunga Tunggal
Untuk menghitung bunga tunggal, kamu bisa mencoba menghitungnya dengan rumus berikut:
Bunga = Pokok x Tingkat Bunga x Waktu |
Keterangan:
– Pokok adalah jumlah uang awal yang diinvestasikan atau dipinjam.
– Tingkat Bunga adalah persentase bunga yang diberikan atau dikenakan.
– Waktu adalah periode dalam satuan waktu yang digunakan (tahun, bulan, dll).
Supaya lebih jelas, yuk kita simak contoh dan cara menghitung bunga tunggal berikut!
Katakanlah kamu memiliki pinjaman sebesar Rp 5.000.000 dengan tingkat bunga 8% selama 2 tahun. Kamu ingin mengetahui jumlah bunga yang akan kamu bayar untuk pinjaman ini. Maka, kamu bisa memakai rumus bunga tunggal dan menghitungnya dengan cara berikut:
Bunga = Pokok x Tingkat Bunga x Waktu
Bunga = Rp 5.000.000 x 0,08 x 2
Setelah menghitungnya, jumlah bunga yang harus kamu bayar adalah sebesar Rp 800.000.
Gimana, cukup mudah, ya, menghitungnya? Kamu sudah coba menghitungnya sendiri? Semoga informasi mengenai perbedaan bunga majemuk dan bunga tunggal di atas bisa menjadi referensi kamu dalam memahami syarat dan ketentuan sebelum menggunakan produk dan layanan keuangan, ya!
Pinjaman masih menjadi solusi andalan dari setiap kebutuhan keuangan sehari-hari. Nah, solusi tersebut kini bisa kamu dapatkan dengan cara yang lebih mudah melalui pinjaman cepat cair dari LINE Bank.
Kamu juga bisa mendapat perolehan bunga dengan menyimpan uang di tabungan digital LINE Bank. Yuk, buka rekening LINE Bank sekarang dan nikmati berbagai keuntungan menariknya!
Baca Juga: Inilah Cara Menghitung Bunga Bank